Penyu sisik (Eretmochelys imbricate)
adalah jenis penyu yang memiliki karapas yang indah. Karapas penyu
bernilai tinggi karena menjadi bahan dasar pembuatan perhiasan atau
aksesoris. Oleh karena itulah, penyu ini banyak diburu. Tak mengherankan
apabila Penyu Sisik terdaftar di IUCN Redlist sebagai hewan yang
terancam punah.
Menyadari kondisi tersebut, di Pulau PRAMUKA (Pramuka Island) terdapat sebuah penangkaran penyu sisik yang berperan penting dalam menjaga populasi hewan yang satu ini. Pulau Pramuka (Pramuka Island) yang terletak di utara Kota Jakarta adalah satu dari sekian banyak pulau di kepulauan Seribu, tepatnya berada di kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Provinsi DKI Jakarta.
Menyadari kondisi tersebut, di Pulau PRAMUKA (Pramuka Island) terdapat sebuah penangkaran penyu sisik yang berperan penting dalam menjaga populasi hewan yang satu ini. Pulau Pramuka (Pramuka Island) yang terletak di utara Kota Jakarta adalah satu dari sekian banyak pulau di kepulauan Seribu, tepatnya berada di kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Provinsi DKI Jakarta.
Penyu Sisik dapat mencapai berat tubuh sekira 80 kg dan panjang hingga
mencapai 100 cm. Warna dan bentuk cangkang dari penyu yang satu ini
cukup unik, yaitu berbentuk seperti sisik yang tersusun secara teratur.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, karapas penyu bernilai tinggi
karena menjadi bahan dasar pembuatan perhiasan atau aksesoris.
Penyu Sisik juga berperan penting dalam ekositem laut. Diperkirakan penyu sisik mengkonsumsi sponge hingga 1000 pon atau sekira 450 kg per tahun. Dengan jumlah ini tentu peran penyu sisik cukup signifikan dalam mengendalikan laju pertumbuhan bunga karang yang dapat mengganggu pertumbuhan terumbu karang. Karena konsumsi utama penyu ini bunga karang, daging penyu sisik bersifat beracun dan dapat membahayakan bagi manusia. Selain bunga karang, penyu sisik juga mengkonsumsi alga, hewan-hewan kecil seperti udang, moluska, cumi-cumi dan lainnya.
Penyu Sisik juga berperan penting dalam ekositem laut. Diperkirakan penyu sisik mengkonsumsi sponge hingga 1000 pon atau sekira 450 kg per tahun. Dengan jumlah ini tentu peran penyu sisik cukup signifikan dalam mengendalikan laju pertumbuhan bunga karang yang dapat mengganggu pertumbuhan terumbu karang. Karena konsumsi utama penyu ini bunga karang, daging penyu sisik bersifat beracun dan dapat membahayakan bagi manusia. Selain bunga karang, penyu sisik juga mengkonsumsi alga, hewan-hewan kecil seperti udang, moluska, cumi-cumi dan lainnya.
Penangkaran Penyu Sisik di Pulau Pramuka
Untuk mengantisipasi penyebab dan
pendorong kepunahan penyu sisik, salah satu cara yang efektif adalah
dengan melakukan proses penangkaran penyu. Salah satu penangkaran penyu
sisik yang cukup dikenal di Indonesia adalah di PULAU PRAMUKA (Pramuka Island) .
Upaya penangkaran ini dimulai sejak tahun 1984. Kegiatan yang dilakukan
pada pelestarian penyu sisik ini meliputi berbagai langkah penyelamatan,
yaitu meliputi upaya pembinaan habitat pulau tempat penyu bertelur,
menunggui penyu bertelur dan kemudian menyelamatkan telur penyu dari
hama dan predator, penetasan telur semi alamiah, perawatan anak penyu
(tukik) untuk pelepasan di habitat asli, dan pembinaan masyarakat dalam
upaya konservasi penyu sebagai satwa langka.
Di tempat penangkaran yang sederhana dan tidak terlalu luas ini, ribuan
telur penyu berhasil diselamatkan hingga menetas menjadi tukik yang
kemudian siap dilepas ke laut. Tercatat pada tahun 1995—dengan bantuan
sebuah lembaga Jepang—terdapat sekira 10 ribu ekor penyu yang berhasil
dilepasliarkan ke laut. Hingga kini, rata-rata per tahunnya (sedikitnya)
3500 tukik berhasil dihantar ke laut sebagai habitat aslinya.
Jika anda tertarik ingin melihat Penangkaran Penyu Sisik di Pulau Pramuka Pulau Seribu atau sekedar
hanya One Day Tour, Kami siap membantu anda, hubungi reservasi kami di
(021) 4586 4547 atau 0812 8671 9177.
Klik juga www.buanapersadatama.com
Klik juga www.buanapersadatama.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar